Wedding Aniversary

Pada tanggal ini, 4 tahun yang lalu gue menikah. Yup, pada akhirnya status single dengan bangganya gue lucuti dari diri gue. Dan dengan rasa haru gue melambaikan tangan kepada barisan para mantan. Sorry gue duluan...

4 tahun menikah bukan berarti tanpa ujian. Tangis sengsara, tawa bahagia, sampe encok pegel linu semuanya melebur jadi satu. Tapi yang indah dari itu semua, kita ngejalaninnya bersama-sama. Bukan gue sendiri atau dia sendiri. Tapi kita.

4 tahun menikah mengajarkan gue bagaimana menjadi pria seutuhnya. Yang dimana pas lebaran kemaren ngebuat gue lama banget ngemeluk Bokap. Now i know how strugling become a father...

4 tahun masih terlalu singkat untuk bisa dibilang sukses dalam pernikahan. Tapi gue berharap disetiap waktunya gue dan dia selalu bersama. Ada yang menanti ketika gue pulang. Ada tangan yang rela ngerokin ketika gue masuk angin. Ada kehangatan dibalik kopi yang selalu dia suguhkan.

Gue bukan orang yang romantis. Ngasih kado atau bawa bunga bukan gaya gue dalam mengungkapkan perasaan. Tapi sebagai lelaki, bertaruh nyawa untuk kita, gue rela.


Spesial untuk istriku tercinta.

Ingatlah janji setia kita. Dan kita akan selalu bersama hingga masanya. Jangan lihat yang lain. Karena mereka bukan kita. Nikmatilah menjadi kita. Karena kita adalah cinta.

Aku tidak romantis. Tapi aku bertanggung jawab.

Suamimu.

Sedap bener dah ah kang gorengan klo nulis.